Sabtu, 09 Agustus 2014

Analisis Buku "Metode Membaca dan Menulis Al-Qur'an"

Assalamualaikum guys, kali ini gue mau share tugas gue nih, siapa tau ada yang lagi nyari artikel yang ngebahas analisis sebuah buku.
Ini gua copy dari blog lama gua yang udah gak bisa gua buka huhu lupa pw -_- gua berbaik hati kasih ini, gue gak pake arab nya, sengaja biar lo lo semua yang cari sendiri hehehhe :D Semoga bermanfaat ^^
ANALISIS
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : METODE MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN
Penulis : Sei H. Dt. Tombak Alam
Tahun Terbit : 2002
Nama Penerbit : PT RINEKA CIPTA
Tebal Buku : 48 halaman
Kita kaum Muslimin di Indonesia tidak akan menyongsong kebangkitan Umat Islam. Sebab, apa yang akan disongsong? Dan dari mana timbulnya? Bukan pula kita menyambut. Sebab, apa yang akan disambut? Dan dari mana munculnya?
Sebagai negara yang dominan warga nya beragama Islam ini, Indonesia mampu menjadi basis kebangkitan umat islam di dunia. Dengan kondisi Indonesia yang relatif damai dan tidak ada nya peperangan secara besar. Pakistan, Iran, Maroko, India pun merupakan salah satu negara Islam di dunia. “Indonesia punya keuntungan karena jumlah usia produktif kita 50 persen dari penduduk. Pada 2020, jumlahnya akan mencapai 70 persen. Jadi, semua potensi untuk menjadi negara yang besar ada di negeri kita,” ujar Adi Sasono, mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah era Reformasi.
Umat Islam tidak akan bangkit, kalau jiwanya tidak disinari oleh kitab sucinya. Kitab suci tidak akan menyinari, kalau tidak dibaca dan dihayati. Salah satu nash hadits secara tegas membandingkan orang yang membaca Al-Quran dengan yang tidak membaca Al-Quran. Membaca Al-qur’an adalah hukumnya wajib bagi kaum muslim. Allah akan melimpahkan pahala yang luar biasa kepada kaum muslim yang membaca dan mengamalkan kita suci Al-qur’an. Al-qur’an adalah Al kitab nya umat muslim, umat muslim harus bangga dengan adanya kitab suci Al-qur’an. Allah menciptakan Al-qur’an bukan sekedar menjadi pedoman bagi umat muslim, tetapi umat muslim harus mampu membaca dan mengamalkan Al-qur’an, wajib hukumnya. Salah satu nash hadits secara tegas membandingkan orang yang membaca Al-Quran dengan yang tidak membaca Al-Quran. Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." (HR Bukhari dan Muslim). Dari hadits ini jelas sekali bahwa sekedar membaca Al-Quran atau tidak membacasudah membedakan kedudukan seseorang. Berarti ada nilai tersendiri untuk sekedar membaca Al-Quran.
Nabi Muhammad SAW memulai kebangkitan umatnya dari wahyu pertama, yaitu wajib pandai membaca dan menulis, dalam surat Al-iqro’ ayat 1-5. Itulah modal pertama beliau untuk mengembangkan agama Islam dari masa ke masa sehingga sampai kepada kita dewasa ini hampir 1.000.000.000 (satu milyar) kaum Muslimin di dunia. Jadi, sangat jelas dapat menulis dan membaca Al-qur’an adalah suatu yang penting di miliki oleh kaum muslimin, tidak sulit jika mengerti bahwa membaca Al-qur’an merupakan kewajiban kaum muslimin.
Imam Syafe’i membuat syarat-syarat untuk membuat target lima kali pandai :
1.      Otak cerdas atau IQ normal
2.      Rajin dan giat, dengan mengulang pelajaran di rumah kurang satu jam sehari.
3.      Hasrat tinggi dan kemauan yang keras.
4.      Cukup fisik dan materilnya, seperti badan sehat, uang ada, perlengkapan belajar tersedia.
5.      Tidak boleh membuang-buang waktu, dimana saja ada kesempatan, baca lah buku.
6.      Usahakan sedapat mungkin menjadi kesayangan guru, dengan hormat, patuh, dan setia, kalau inginkan ilmu pengetahuannya. Sebagaimana patuh dan hormat kepada dokter, karena menginginkan obatnya.
Artinya:
            “Aku hamba sahaya dari guru yang sudah mengajarkan satu huruf kepada ku, bahkan rela terjual atau jadi budak belian guruku”.
Untuk bisa membaca Al-qur’an tidak perlu memiliki otak cerdas, cukup mempunya IQ normal untuk lebih memudahkan untuk memahami setiap huruf bacaan yang ada di dalam Al-qur’an. Dalam membaca Al-qur’an di butuhkan rajin dan giat akan ketekunan. Membaca Al-qur’an dibutuhkan pengulangan, atau membaca setiap hari agar lebih fasih. Bagi umat muslim, membaca Al-qur’an merupakan kewajiban, jadi jelas bahwa umat muslim harus membaca Al-qur’an. Membaca Al-qur’an tidak akan membuat lelah apa lagi membuat rugi diri kita, bagi umat muslim yang sekedar membaca saja tidak dihayati dan dirasakan akan mengalami rasa bosan dan jenuh. Maka dari itu membaca Al-qur’an dibutuhkan pemahaman arti, bisa menggunakan Al-qur’an terjemahan, jika setelah membaca Al-qur’an dapat membaca arti nya. Kemauan yang keras pun menjadi syarat mutlak untuk fasih dalam membaca Al-qur’an. Kemauan yang keras dimiliki oleh Hafid Qur’an (Orang yang hafal Al-qur’an), akan berapa banyak pahala yang di dapatkan oleh Hafid Qur’an, sangat luar biasa. Hafid qur’an selain mempunyai kemauan yang keras untuk dapat menghafal, kecerdasan nya pun  pasti sangat baik. Untuk membaca Al-qur’an tidak dibutuhkannya materil jika memang sudah bisa membaca Qur’an, karena cukup membaca sendiri. Tetapi, jika belum bisa, mungkin akan dibutuhkan uang, mungkin bisa meminta jasa guru mengaji yang dibayar, tidak hanya itu, membeli Al-qur’an pun menggunakan uang. Badan sehat pun dibutuhkan untuk dapat membaca Al-qur’an, jika badan sakit ringan mungkin bisa, tetapi ada baik nya memulihkan keadaan dahulu, tetapi jika hafid Qur’an akan sulit. Karena membaca Al-qur’an merupakan hobi untuk mereka. Membaca Al-qur’an dapat dimana saja, ditempat bersih pastinya.
Menurut dasar-dasar pengelompokan, terdapat lima kelompok :
1.      Kelompok Alif, yaitu Hamzah kelompok menumpang untuk melengkapi Kaf, Alif, Lam, Nun, dan Qof.
2.      Kelompok Ba’, yaitu Ba’, Ta’, Tsa’, Fa’, Ya’, dan Mim.
3.      Kelompok Sin, yaitu Sin, Syin, Shod, Dlod, Tho’, Zho’.
4.      Kelompok Jim, yaitu Jim, Ha’, Kho’, ‘Ain, Ghoin, dan Hha’.
5.      Kelompok Dal, yaitu Dal, Dzal, Ro’ Zay, Wau dan Ta’Marbuthoh.
Makasih yang udah mampir di blog gua, gue ingetin arab nya cari sendiri guys XD *hihi dan jangan lupa cantumin sumber nya, jadilah penjiplak yang baik *ehh? hehe :) gak kok gue juga sering jiplak tapi ya harus nyantumin sumber ^^
wassalam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar